Pasar Aset Kripto Berpotensi Turun Lagi

BERITA - JAKARTA. Pergerakan market kripto belum memsenang membantu. Melansir CoinMarketCap ala Minggu (4/9) pukul 12.43 WIB nilai Bitcoin berada dekat US$ 19.789 atau melayuh 0,86% dalam 24 jam terakhir maka turun 1,03% dalam tujuh hari terakhir. Sementara Nilai Ethereum (ETH) ke US$ 1.553 turun 0,96% dalam 24 jam terakhir maka naik 4,54% dalam sepekan terakhir.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono market kripto sempat menguat hadapan awal Agustus. Namun, kenaikan ini berbalik arah dengan pekan ketiga bulan Agustus.
"Terlihat sebagian kripto, spesialnya yang big cap sebagai Bitcoin, ETH, ADA, SOL, XRP bersama lainnya mengalami penurunan yang signifikan. Faktor fundamental seterus selaku dasar energik mengapa kondisi terkandung bisa terjadi," ujar Afid kepada Kontan.co.id, Jumat (2/9).
Afid mengatakan makroekonomi dunia cukup dua pekan akhir Agustus melakukan gonjang-ganjing keseluruhan market kripto. Mulai daripada meningkatnya inflasi dalam Amerika Serikat maka beberapa negara dalam Eropa bahwa menyentuh titik terjangkung.
Kemudian, pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole, Jumat (26/8) memberi sinyal lembaga moneter terkandung akan terus menaikkan suku bunga bagi menekan inflasi.
"Alhasil, investor sedang memutar otak demi mengamankan aset mereka dan memilah instrumen investasi adapun dirasa lebih aman," ujarnya.
Menurut Afid pidato Powell terus melaksanakan indeks pasar saham AS anjlok sekitar 2,5%. Bitcoin selanjutnya pasar kripto secara global telah berkorelasi erat dengan pasar saham, mengingat investor cenderung berpedoman antara kinerja saham-saham teknologi.
Afid mengatakan berlipat-lipat analis masih meyakini bulan September menyimpan rekam jejak akan tidak bersahabat dengan harga kripto, khususnya Bitcoin (BTC). Melihat daftar Bitcoin Monthly Retunrs, Bitcoin rata-rata turun agak 6% di bulan September dalam lima tahun terakhir.
Menurut Afid sangat menarik demi melihat perkembangan market ke depan, karena bulan September tahun 2022 ini, bertentangan dengan adanya peristiwa The Merge dan Vasil Hard fork Cardano. Di sisi lain, The Fed pasti bersedia menaikkan suku bunga acuan di berdempetan FOMC bulan ini.
"Banyak sisi tidak emosi dengan buruk yang terjadi dari September tahun ini. Analis sulit memprediksi gerak kripto menjelang akhir tahun. Kemungkinan adi The Merge dengan kenaikan suku bunga The Fed hendak memainkan peran berguna," imbuh dia.
Afid menjelaskan terdalam jangka sejenak sentimen tepat ada dalam peristiwa bersejarah The Merge Ethereum dan Vasil Hard Fork Cardanp. Sementara negatifnya, data inflasi dan ketenagakerjaan AS dalam Agustus yang bagi dirilis terdalam durasi dempet.
Kemudian, sinyal The Fed yang buat kembali menaikkan suku bunga acuan. Sesangkat iklim makroekonomi sedang dipandang tidak kondusif bagi pasar aset berisiko.
Afid mengatakan perlu strategi distingtif akan mengantisipasi kenaikan suku bunga AS. Kadang ada kali, market akan reli singkat setelah pengumuman kenaikan, namun akan kembali tiarap setelah sebagian hari.
"Untuk itu pemilik uang masih bisa menerapkan strategi menabung atau dollar cost averaging kepada jangka panjang bersama teknik Scalping jangka sekejap yang melibatkan menghasilkan keuntungan mini bersama sering, dengan tujuan menghasilkan pengembalian yang substansial. Scalping populer terdalam perdagangan kripto karena pasarnya bergejolak bersama berpindah buru-buru," ujar dia.
Afid mengatakan pebekal patut melakukan riset terlebih dahulu mengenai aset kripto, terutama yang modern diluncurkan. Pasalnya, project yang modern bagi butuh waktu akan mewujudkan utilitasnya ke publik.
"Dengan berbekal riset atau DYOR, investor bisa lebih yakin saat berinvestasi lagi mengetahui risiko adapun kosongbilnya ke depan. Hal ini pun berlaku atas project kripto lokal. Jangan terkena FOMO project kripto lokal adapun tidak jelas utilitas lagi roadmap-nya. Investor kudu berpikir kritis lagi memastikan semua aset adapun dikelolanya tetap aman," tutur Afid.
Cek Berita selanjutnya Artikel yang lain atas Google News